ticker

6/recent/Ticker-posts

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Hapus Cuti Nataru 2021



AZYNEWS- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan, pemerintah tengah bersiap melakukan pengendalian mobilitas masyarakat pada libur natal dan tahun baru (nataru).

Muhadjir Effendy menyebut, Pemerintah bahkan menghapus cuti bersama Hari Raya Natal 2021.

Hal ini sebagai upaya menekan pergerakan warga menjelang akhir tahun guna mencegah terjadinya lonjakan penularan Covid-19.

Penghapusan cuti bersama Hari Raya Natal pada 24 Desember 2021 tertuang dalam surat keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang hari libur nasional dan cuti bersama 2021.

“Kebijakan tersebut semata-mata dilakukan untuk membatasi pergerakan orang yang lebih masif menjelang libur akhir tahun,” kata Muhadjir, dilansir dari Tempo, Rabu (27/10/2021).

Tak hanya itu, pemerintah pun melarang aparatur sipil negara (ASN) mengambil cuti dengan memanfaatkan momentum hari libur nasional.

“Kami upayakan menekan sedikit mungkin yang akan berpergian. Dan ini sudah diberi pagar-pagar pembatasan. Mulai dari tidak adanya libur cuti bersama, kemudian pelarangan mereka untuk mengambil cuti akan kita lakukan,” terangnya.

Muhadjir juga mengimbau agar masyarakat tidak mudik atau pulang kampung saat akhir tahun nanti.

“Saya mohon nanti ada kampanye besar-besaran untuk mengimbau masyarakat agar tidak berpergian. Tidak pulang kampung, atau berpergian atas tujuan-tujuan yang tidak primer,” tuturnya.

Nantinya, masyarakat harus memenuhi persyaratan perjalanan dan menjalani pemeriksaan ketat.

Adapun persyaratan bagi warga yang hendak melakukan perjalanan di antaranya sudah menjalani vaksinasi Covid-19, serta membawa surat keterangan negatif tes PCR untuk pengguna sarana transportasi udara dan tes antigen untuk pengguna sarana transportasi darat.

“Sehingga nanti kami harapkan jumlah mereka yang akan melakukan perjalanan bisa dibatasi dan juga dikendalikan. Terutama di dalam pengawasan menghindari kemungkinan terjadinya gejala ikutan yaitu mereka pulang pergi membawa oleh-oleh Covid-19,” tegas Muhadjir. (Red./Dodi S)

Posting Komentar

0 Komentar