KOTA BANDUNG, AZYNEWS- Sejak pandemi COVID-19 melanda, Teras Cihampelas, Kota Bandung ditinggalkan para pedagang. Meski sudah sedikit dibenahi, para pedagang tak kunjung kembali.
Akibat lama tidak digunakan, bahkan jarang dilintasi oleh para wisatawan fasilitas publik yang ada di Teras Cihampelas banyak yang rusak.Banyak fasilitas publik di Teras Cihampelas menjadi sasaran vandalisme. Seperti pos security dan pagar pembatas di Teras Cihampelas.
Tak hanya itu, kaca yang ada di toilet Teras Cihampelas pecah, ada bagian penutup kios dan APAR juga hilang. Keramik di pedestarian Teras Cihampelas juga pecah sehingga ditumbuhi rumput liar. Selain itu, talang air di Teras Cihampelas juga dipenuhi daun kering.
Salah satu pedagang Supardi (57) mengatakan dari 192 kios di Teras Cihampelas hanya tinggal 12 kios yang berjualan. Para pedagang yang masih bertahan adalah di sektor kuliner.
"Sekarang tinggal 12 an dari 192 (pedagang)," kata Supardi.
Supardi mengungkapkan sejak ada pelonggaran aturan penanganan COVID-19, sudah ada wisatawan yang naik ke Teras Cihampelas. Namun, karena tidak ada pedagang wisatawan pun merasa tidak betah.
"Kalau lihat sekarang tamu sudah lumayan ada yang naik, cuman pedagang disuruh sama dinas buat berjualan masih keberatan. Alasannya macam-macam, ada yang modalnya sudah tidak ada, karena tidak ada tiung hujan, macam-macam pokonya," ungkapnya.
Supardi menyebut, pemerintah sudah berupaya agar Teras Cihampelas ini kembali ramai. "Pemerintah dan dinas sudah mengajak bangun lagi, tapi ya itu tadi beragam jawabannya, wong yang jualan di bawah katanya banyak tamu enggak ngeluarin apa lagi di atas, alasannya begitu," ujarnya. (Red./Ito Waskito)
Tak hanya itu, kaca yang ada di toilet Teras Cihampelas pecah, ada bagian penutup kios dan APAR juga hilang. Keramik di pedestarian Teras Cihampelas juga pecah sehingga ditumbuhi rumput liar. Selain itu, talang air di Teras Cihampelas juga dipenuhi daun kering.
Salah satu pedagang Supardi (57) mengatakan dari 192 kios di Teras Cihampelas hanya tinggal 12 kios yang berjualan. Para pedagang yang masih bertahan adalah di sektor kuliner.
"Sekarang tinggal 12 an dari 192 (pedagang)," kata Supardi.
Supardi mengungkapkan sejak ada pelonggaran aturan penanganan COVID-19, sudah ada wisatawan yang naik ke Teras Cihampelas. Namun, karena tidak ada pedagang wisatawan pun merasa tidak betah.
"Kalau lihat sekarang tamu sudah lumayan ada yang naik, cuman pedagang disuruh sama dinas buat berjualan masih keberatan. Alasannya macam-macam, ada yang modalnya sudah tidak ada, karena tidak ada tiung hujan, macam-macam pokonya," ungkapnya.
Supardi menyebut, pemerintah sudah berupaya agar Teras Cihampelas ini kembali ramai. "Pemerintah dan dinas sudah mengajak bangun lagi, tapi ya itu tadi beragam jawabannya, wong yang jualan di bawah katanya banyak tamu enggak ngeluarin apa lagi di atas, alasannya begitu," ujarnya. (Red./Ito Waskito)
0 Komentar