KAB BANDUNG BARAT, AZYNEWS- Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, kembali beroperasi normal. Alat-alat berat bisa kembali bekerja setelah pasokan bahan bakar minyak (BBM) terpenuhi.
"Sudah berjalan normal, dari kemarin," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Prima Mayaningtyas, Senin (8/11/2021).Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi lega, karena TPA Sarimukti kembali beroperasi normal. Sebab, menurutnya sempat ada penumpukan sampah di Bandung. "Alhamdulillah kemarin siang sudah beroperasi kembali, sehingga proses pengangkutan ke TPA menuju Sarimukti normal kembali," ujar Dudy.
Sebelumnya, aktivitas pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya itu sempat macet karena keterlambatan pasokan BBM sejak Jumat (5/11/2021).
Sampah-sampah di TPS pun sempat tak terangkut selama dua hari.
Informasi mengenai tak bisa beroperasinya TPA Sarimukti karena pasokan BBM ini juga tersebar di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Info KBB di Facebook. Dalam narasinya, terpampang deretan truk sampah milik DLH Kabupaten Bandung Barat terparkir di halaman UPT Kebersihan KBB di Jl Gedong V, Padalarang.
"Selain menimbulkan pemandangan kurang bagus, air rembesan sampah dari truk yang diguyur hujan sepanjang hari ini menyebabkan jalanan menjadi becek disertai bau yang sangat tidak sedap," tulis akun tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady menyoroti soal tersendatnya pengangkutan sampah akibat krisis bahan bakar minyak (BBM) di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Menurut Daddy seharusnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar memperhitungkan secara matang meskipun ada realokasi anggaran karena COVID-19.
"Saya katakan seharusnya ini tidak terjadi. Soal alokasi anggaran cuma sampai Oktober, menurut saya seharusnya tidak boleh mendahulukan yang sunah, tapi mengabaikan yang wajib," ujar Daddy, Senin (8/11/2021).
Daddy mengatakan seharusnya DLH Jabar bisa mengatur anggaran secara matang sehingga persoalan seperti BBM untuk alat berat ini tak menjadi kendala. Kalau pun ada anggaran untuk sampah yang terefocusing, harusnya anggarannya proporsional.
"Jangan besar-besar karena hal seperti ini harusnya tidak terjadi. Pasti ada kemacetan di Sarimukti, saya ini anggota Banggar yang rewel, tapi kadang ada hal yang luput dari banggar. Mudah-mudahan ada solusinya, salah satunya mengambil anggaran dari biaya tak terduga," tutur Daddy. (Red./Dodi S)
0 Komentar