ticker

6/recent/Ticker-posts

Protes Pembangunan KCIC, Aktivis Bentangkan Spanduk Hitam di Kantor Pusat KAI Kota Bandung

 



BANDUNG, AZYNEWS- Warga bersama aktivis membentang spanduk besar bertuliskan 'Tanah Untuk Rakyat' di depan kantor pusat PT KAI di Kota Bandung. Mereka menyuarakan soal dampak pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Awalnya peserta aksi membentangkan spanduk besar di bertuliskan 'Tanah Untuk Rakyat' tepat di jembatan samping kantor pusat PT KAI. Kemudian, mereka membawa spanduk itu menuju depan pintu masuk kantor pusat dan membentangkannya.

Aksi itu membuat sekuriti di kantor pusat beraksi. Sekuriti langsung mendatangi para pembentang spanduk. Tak ada kontak fisik maupun verbal, mereka langsung geser dan memasang kembali spanduk ke jembatan.

Aksi dari forum warga yang terdampak pembangunan KCIC bersama aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Agrarian Resource Center itu menarik perhatian warga.

Dalam aksi itu, Walhi Jabar, LBH Bandung, warga terdampak pembangunan KCIC dan Agrarian Resource Center membeberkan permasalahan yang terjadi akibat adanya pembangunan KCIC. Mereka menggelar diskusi secara virtual juga.

Ketua Walhi Jabar Meiki W Paendong dalam pernyataannya di diskusi tersebut menyebutkan pembangunan KCIC memberikan dampak yang tidak bertanggung jawab. Walhi mendampingi warga di RW 13 Kompleks Tipar Desa Laksanamekar, Kecamatan Pedalarang, KBB, merasakan dampak buruk akibat pembangunan KCIC.

Meiki mengatakan rumah warga di kompleks tersebut rusak. Warga juga mengalami dampak psikologis.

"Sampai sekarang tidak ada tanggung jawab apapun yang diberikan institusi KIC sebagai operator pelaksana proyek. Ini adalah pelanggaran HAM. Pemerintah yang menggagas ini harusnya bisa membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi warga," kata Meiki di lokasi aksi, Rabu (16/11/2022).

"Warga mengalami penderitaan tekanan psikologis. Karena khawatir dampak terjadi ke depannya. Apalagi kereta cepat ini akan beroperasi," kata Meiki.

Meiki mengatakan sejumlah rumah warga rusak akibat pembangunan tunnel atau terowongan 11 KCIC. Ia juga mendesak pemerintah China bertanggung jawab. (Red./Alin)


Posting Komentar

0 Komentar