Adapun ‘3 Zero’ yang dimaksud yaitu nol penyintas baru, nol kematian akibat HIV/AIDS, dan nol stigma serta diskriminasi akibat HIV/AIDS.
“Kunci kita untuk menanggulangi HIV/AIDS adalah dengan mendapatkan atau menjangkau data-data ODHA (Orang dengan HIV/AIDS,” ujar Yana.
“Saya mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin antar stakeholder dalam menanggulangi HIV/AIDS di Kota Bandung. Ini menjadi aksi nyata yang selaras dengan tema Hari AIDS 2022,” katanya menambahkan.
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menyampaikan, peringatan Hari AIDS 2022 Tingkat Kota Bandung bertujuan meningkatkan komitmen semua pihak dalam penanggulangan kasus HIV/AIDS di Kota Bandung.
Selain itu, Asep menyebut, acara ini bertujuan mengapresiasi seluruh lapisan yang sudah membantu menanggulangi kasus HIV/AIDS di Kota Bandung.
“Kasus HIV/AIDS di Kota Bandung terbilang tinggi. Sehingga perlu peran seluruh stakeholder dalam menanggulanginya,” ujar Asep.
Acara ini juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan. Di antaranya pengumuman penghargaan terbaik 1 dan 2 Warga Peduli AIDS (WPA) per Wilayah (12 Kecamatan), pengumuman penghargaan kategori Juara favorit video kreatif, Laporan dan Inovasi Program Forum WPA Kecamatan.
Selanjutnya pemberian bantuan modal usaha untuk komunitas HIV/AIDS serta Bantuan Nutrisi bagi ADHA dari Baznas Kota Bandung dan apresiasi perusahaan peduli AIDS, dan pemberian sertifikat apresiasi untuk 30 forum WPA kecamatan.
Sebagai informasi, Peringatan Hari AIDS 2022 mengusung tema Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Atasi AIDS. (Red./Alin)
0 Komentar