BANDUNG, AZYNEWS- Baru-baru ini sejumlah kasus kejahatan pada malam hari yang dilakukan anggota geng motor terjadi di Kota Bandung hingga mengakibatkan sejumlah korban luka.
Guna menekan angka kasus kriminal serupa maupun lainnya tak lagi terjadi, Pemkot berupaya menambah kamera pengawas (CCTV) dan lampu penerangan jalan umum (PJU).
Usulan penambahan CCTV dan lampu penerangan jalan umum untuk meminimalkan aksi kejahatan termasuk anarkisme dari anggota geng motor disampaikan Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna.
"Haruslah itu (menambah CCTV dan PJU), kami akan coba terus usulkan pada dewan (DPRD Kota Bandung) yang terhormat, kebutuhan akan ini adalah suatu keniscayaan," kata Ema Sumarna.
Menurut Ema, keperluan akan CCTV dan lampu penerangan jalan itu akan sangat membantu mekanisme pengawasan yang tidak akan terjangkau jika hanya mengandalkan indera manusia saja.
Apalagi, tambahnya, jumlah personel keamanan yang di Kota Bandung saat ini masih tergolong terbatas dan perlu dukungan lebih besar.
"Jika mengandalkan indera manusia, dengan jumlah personel yang meski saya tak tahu persis berapa kekuatan kepolisian, termasuk Satpol PP yang hanya 400, saya pikir mungkin enggak cukup untuk meng-cover wilayah kami," ucapnya.
Ema menjelaskan, meskipun secara geografis Kota Bandung hanya seluas 167,31 kilometer persegi, namun wilayah ini memiliki potensi kerawanan cukup besar karena statusnya sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, kota pendidikan, kota hiburan, dan kota tujuan wisata.
"Jadi, meski luas tidak seberapa, tapi potensi kerawanannya besar karena Bandung ini kan kota tujuan dari manapun, dengan berbagai fungsi yang ada. Sehingga dengan daya tarik itu, banyak orang tinggal di Kota Bandung. Saya yakin yang tinggal mayoritas orang-orang baik, tapi selalu saja ada oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi," tuturnya.
Untuk diketahui, dalam dua pekan terakhir, kejahatan di Kota Bandung cukup menarik perhatian masyarakat.
Tercatat ada tiga aksi kriminal yang diduga kuat dilakukan oleh geng motor terjadi di sejumlah titik saat malam hari hingga mengakibatkan korban luka.
Pertama, pada Kamis 18 Mei 2023, geng motor melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI beserta istrinya di jalan raya kawasan Gegerkalong Hilir, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Polisi menduga geng motor yang melakukan aksi itu berjumlah empat orang. Akibat kejadian itu, anggota TNI tersebut mengalami luka-luka hingga dilarikan ke rumah sakit dan istrinya mengalami luka memar ringan.
Kedua, aksi kriminal oleh geng motor juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta Pada Minggu (21/5/2023) lalu, tepatnya di sekitar Apartemen Panoramic.
Dalam insiden pengeroyokan oleh geng motor ini, seorang pemuda berinisial AN (22) menjadi korban.
Selain mengalami luka-luka, motor milik AN pun dibawa kabur oleh para pelaku setelah pengeroyokan. Mereka diduga melakukan penganiayaan dengan tongkat bisbol.
Masih pada hari yang sama, aksi geng motor juga terjadi di kawasan Antapani, Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung. Aksi itu terekam video CCTV di sekitar lokasi.
Dari rekaman video tampak seorang pengendara motor terjatuh di jalan dan dikejar oleh sejumlah orang. Lalu, pengendara motor itu dikeroyok oleh sejumlah orang tersebut.
Usai mengeroyok korban hingga menyebabkan terganggunya arus lalu lintas kendaraan, beberapa orang terduga pelaku tampak kabur menggunakan sepeda motor. (Red./Alin)
0 Komentar