ticker

6/recent/Ticker-posts

BAPANAS Ungkap Penyebab Naiknya Harga Daging Ayam di Pasaran

 


BANDUNG, AZYNEWS- Harga bahan pokok khususnya daging ayam sempat melambung hingga menyentuh angka Rp 45 ribu per kilogram di sejumlah daerah. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga daging ayam sempat naik tersebut.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, sejak Januari 2023 banyak peternak ayam yang mengeluh akan anjloknya harga jual daging dan telur. Para peternak itu, kata dia, mengadu langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Karena itulah, pemerintah kemudian berupaya untuk menyelamatkan para peternak dari kebangkrutan dengan melakukan penyesuaian harga.

"Bulan Januari lalu semua memang harganya jatuh, sehingga banyak para peternak yang menyampaikan kepada Presiden, kepada badan pangan, kepada Kementerian Perdagangan," kata Arief usai melakukan sidak harga di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Jumat (14/7/2023).

"Bahwa kalau mau ayam dan telur ini berkelanjutan, masih bisa diproduksi, peternaknya tidak bangkrut itu harganya harus disesuaikan," ucap dia menambahkan.

Selain itu, lanjutnya, ada sejumlah komponen terkait dengan peternak ayam seperti jagung hingga soybean meal (tepung kedelai) yang juga harganya harus diakomodir. Termasuk juga kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Karena ada komponen harga jagung, soybean meal, macam-macam di situ yang memang harus terakomodir. Yang terakhir adalah kenaikan dari harga bahan bakar minyak pada September-Oktober lalu, sehingga harus ada keseimbangan baru. Nah ini yang memang perlu dijelaskan," jelasnya.

Oleh sebab itu, Arief menilai, harga daging ayam yang saat ini ada di pasar dianggap masih relatif wajar dan seimbang, Sehingga dirinya meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir atas kenaikan harga yang terjadi.

Dari hasil pemantauan di Pasar Sederhana Bandung, Arief mengungkap harga daging ayam potong diketahui Rp 40 ribu per kilogram, telur ayam Rp 32 ribu per kilogram dan daging sapi Rp 140 ribu per kilogram.

"Harga ayam juga Rp 40 ribu masih harga wajar, telur harganya Rp 32 ribu masih harga yang wajar. Jadi wajar di tingkat produsen, wajar di pedagang, dan wajar di konsumen. Jadi ini adalah kesetimbangan baru," tutup Arief. (Red./Alin)

Posting Komentar

0 Komentar