BANDUNG, AZYNEWS- Kasus dugaan penipuan dengan modus lelang arisan online terjadi di Kota Bandung. Terduga pelaku merupakan mahasiswi yang menipu ratusan orang korban dengan total kerugian mencapai miliaran Rupiah.
Terduga pelaku berinisial JZF (20) diketahui merupakan warga di Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Kediamannya di salah satu sudut gang banyak didatangi korban yang mengaku telah ditipu oleh terduga pelaku.Ketua RW 03 Kelurahan Babakan Ciparay Ayi Supriatna (55) mengatakan, dirinya ikut mendampingi saat para korban yang sebagian besar adalah mahasiswa datang ke rumah terduga pelaku. Dia menyebut setidaknya ada 120 orang yang menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp1,9 miliar.
"Kalau mahasiswa itu kalau nggak salah hampir empat kali lah (datang), terakhir kemarin, mungkin dari perjalan proses kemarin terakhir. Jadi dari 120 itu nggak semua datang," kata Ayi .
"Totalnya kurang lebih Rp1,9 miliar," ujarnya menambahkan.
Ayi menuturkan, atas kejadian ini pihak keluarga terduga pelaku menyatakan siap bertanggung jawab. Bahkan keluarga akan menjual sejumlah aset seperti rumah dan kendaraan untuk menutupi utang dari JZF.
"Kalau tanggung jawab keluarga yang saya tahu, itu bersedia tapi dengan sekemampuan, malahan saya langsung dengan orang tuanya menawarkan rumah, terus kendaraan seperti motor dan sebagainya itu sudah habis lah (dijual)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ayi mengatakan, korban yang datang mengaku mengalami kerugian berbeda. Selian mahasiswa, korban juga banyak berasal dari lingkungan tetangga.
"Ada (tetangga). Kalau masalah banyak dan tidak saya kurang tau. Tapi ada," ucap Ayi.
JFZ juga diketahui melakukan aksi dugaan penipuan tersebut bersama pasangannya F. Bahkan menurut Ayi, karena kasus itu rencana pernikahan keduanya jadi dipercepat. Hal itu dilakukan agar keduanya bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
"Kalau dulu waktu pertama kejadian itu pacar dan sekarang sudah dinikahkan, kalau yang namanya pacar mah kan nggak ada kaitan, jadi bukan hanya satu orang yang tanggung jawab tapi dua-duanya," ujarnya. (Red./Raysha)
"Kalau dulu waktu pertama kejadian itu pacar dan sekarang sudah dinikahkan, kalau yang namanya pacar mah kan nggak ada kaitan, jadi bukan hanya satu orang yang tanggung jawab tapi dua-duanya," ujarnya. (Red./Raysha)
0 Komentar