BANDUNG, AZYNEWS- Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-20 dengan berbagi pengalaman kepada para pelaku UMKM dan masyarakat di kawasan Cirata, Jawa Barat.
Menggandeng Cirata Nature Technology and Adventure yang merupakan program inisiatif PLN Nusantara Power UP Cirata, sebanyak 38 pelaku UMKM dan masyarakat setempat diberi pelatihan tentang pengembangan vegetasi wisata. Salah satunya, yaitu cara meningkatkan kualitas pelayanan dan produk wisata di kawasan tersebut."Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar Cirata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut," Ketua HUT ke-20 SBM ITB Akbar A. Utama.
Manager Keuangan dan Administrasi PLN Nusantara Power UP Cirata Diah Karima mengatakan, bahwa PLN punya komitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pelatihan bagi UMKM pun diharapkan bisa mendongkrak pengengambangan wisata di Cirata.
"PLN berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Cirata, salah satunya melalui pengembangan wisata. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar Cirata untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan produk wisata," ujar Diah.
Para UMKM dan masyarakat Cirata dibekali materi dari 3 narasumber asal SBM ITB. Mereka adalah Dr N Nurlaela Arief, Santi Novani, dan Atika Irawan.
Dr N Nurlaela Arief menyampaikan materi tentang komunikasi dalam pelayanan. Ia menjelaskan terdapat prinsip dalam pelayanan yang baik harus memenuhi 5 unsur yang dapat disebut dengan RATER, yaitu responsive, assurance, tangible, empathy dan reliability.
"Pelanggan adalah aset terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan," ujarnya.
Sementara materi dari Santi Novani berisi tentang servis prima untuk mempromosikan kawasan eco wisata Cirata. Ia menjelaskan bahwa servis prima merupakan interaksi antar aktor (individu, bisnis, pemerintah) untuk dapat memberikan manfaat bersama.
"Jika ingin pelanggan tetap dan datang kembali, kita harus mempunyai pembeda (unique selling point) dan memiliki servis yang prima," ujar Santi.
Pada sesi Atika Irawan, ia menyampaikan materi tentang literasi keuangan agar dapat membuat pencatatan pembukuan keuangan dengan baik dan benar. Sehingga, melalui pencatatan tersebut, tidak terjadi kerugian yang tidak tahu darimana asalnya.
"Pastikan keuangan pribadi dan keuangan usaha terpisah," ujar Atika.
Manager Keuangan dan Administrasi PLN Nusantara Power UP Cirata Diah Karima mengatakan, bahwa PLN punya komitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pelatihan bagi UMKM pun diharapkan bisa mendongkrak pengengambangan wisata di Cirata.
"PLN berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Cirata, salah satunya melalui pengembangan wisata. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar Cirata untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan produk wisata," ujar Diah.
Para UMKM dan masyarakat Cirata dibekali materi dari 3 narasumber asal SBM ITB. Mereka adalah Dr N Nurlaela Arief, Santi Novani, dan Atika Irawan.
Dr N Nurlaela Arief menyampaikan materi tentang komunikasi dalam pelayanan. Ia menjelaskan terdapat prinsip dalam pelayanan yang baik harus memenuhi 5 unsur yang dapat disebut dengan RATER, yaitu responsive, assurance, tangible, empathy dan reliability.
"Pelanggan adalah aset terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan," ujarnya.
Sementara materi dari Santi Novani berisi tentang servis prima untuk mempromosikan kawasan eco wisata Cirata. Ia menjelaskan bahwa servis prima merupakan interaksi antar aktor (individu, bisnis, pemerintah) untuk dapat memberikan manfaat bersama.
"Jika ingin pelanggan tetap dan datang kembali, kita harus mempunyai pembeda (unique selling point) dan memiliki servis yang prima," ujar Santi.
Pada sesi Atika Irawan, ia menyampaikan materi tentang literasi keuangan agar dapat membuat pencatatan pembukuan keuangan dengan baik dan benar. Sehingga, melalui pencatatan tersebut, tidak terjadi kerugian yang tidak tahu darimana asalnya.
"Pastikan keuangan pribadi dan keuangan usaha terpisah," ujar Atika.
Pada setiap sesi akhir pelatihan, para peserta diberikan kesempatan untuk berlatih mempresentasikan produk mereka. Para pemateri memberikan masukan dan saran untuk meningkatkan kualitas presentasi para peserta.
Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh dari pelatihan ini, para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar Cirata diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan produk yang mereka tawarkan, sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan dan wisatawan. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Cirata. (Red./Raysha)
Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh dari pelatihan ini, para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar Cirata diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan produk yang mereka tawarkan, sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan dan wisatawan. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Cirata. (Red./Raysha)
0 Komentar