ticker

6/recent/Ticker-posts

Memakan 2 Korban Jiwa, DPRD Desak Pemkot Bandung Pasang Pagar Pengaman di Kolam Retensi Rancabolang

 


BANDUNG, AZYNEWS- Dua warga Kota Bandung dilaporkan meninggal dunia usai tenggelam di Kolam Retensi Rancabolang saat memancing pada Kamis (10/10/2024). 

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya mendesak Pemerintah Kota Bandung memasang sarana pengamanan berupa pagar dan papan peringatan di area Kolam Retensi Rancabolang untuk mencegah kejadian serupa. 

Saat mendengar ada korban jiwa meninggal dunia di Kolam Retensi Rancabolang, Edwin pun langsung menuju tempat kejadian perkara. Diketahui salah satu korban yang meninggal dunia adalah teman masa kecilnya.

"Ini ada sesuatu yang perlu menjadi perhatian, terutama Pemkot Bandung. Ini saya tidak mengerti bagaimana ketika perencanaan pembuatan kolam retensi ini kok sangat-sangat ceroboh. Harusnya saat perencanaan, dinas terkait atau pun aparatur kewilayahan setempat, dari kecamatan atau kelurahan bisa memperhitungkan hal-hal yang membahayakan bagi warga," ungkap Edwin.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, Edwin mengatakan jika Kolam Retensi Rancabolang itu sering digunakan untuk memancing termasuk ada taman yang kerap difungsikan sarana bermain anak-anak. 

Sayangnya, lanjut Edwin di sana tidak ada pagar pengaman termasuk papan peringatan.

Keberadaan pagar dan papan pengumuman ini sangat penting, sebagai penanda bagi warga bila sedang berada di kolam retensi Rancabolang harus hati-hati. Terlebih bagi warga atau pengunjung yang membawa anak kecil.

"Minta dipasang pagar, lalu pasanglah papan peringatan bahwa hati-hati kolam ini dalam. Itu kan perlu, apalagi di sana ada tempat bermain, tempat duduk-duduk dan bermain. Kalau keluarga enggak ngerti dibawa anak-anak kecil main di sana tergelincir," paparnya.

"Yang terjadi kecelakaan semalam juga kan begitu, posisinya sedang mancing, tahu-tahu salah seorangnya jatuh, mungkin dia tidak bisa berenang, oleh temannya dicoba menolong dan akhirnya dua- duanya tenggelam. Kolam begini kan biasanya bawahnya lumpur. Ini yang harus diwaspadai," ujarnya.

"Karena berdasarkan warga sekitar TKP, lokasi tersebut seringkali digunakan sebagai lahan pemancingan. Sementara di sana tidak ada sarana pengamanan yang memadai, tidak ada pagar, tidak ada juga papan peringatan," sambungnya. 

"Saya tidak bisa bayangkan kalau kemudian anak-anak kecil itu terjatuh, apa yang akan terjadi. Sedangkan ini saja orang dewasa, terjatuh ke dalam kolam tidak bisa juga diselamatkan, apalagi anak kecil," ujarnya.

Lebih lanjut Edwin berharap, hal ini menjadi perhatian dinas terkait agar tidak timbul korban baru. 

"Tolong diperhatikan sarana pengamanannya," ujarnya.

Diluar hal itu, Edwin menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, PMI Kota Bandung serta tim SAR yang telah bekerja keras bersama aparat kepolisian setempat untuk menemukan korban tenggelam.

Korban pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. (Red./Septian)

Posting Komentar

0 Komentar