ticker

6/recent/Ticker-posts

Ratusan Santri di Kota Bandung Deklarasikan Bandung Menuju Zero Bullying

 


BANDUNG, AZYNEWS- Sekitar 340 santri mendukung "Deklarasi Bandung Menuju Zero Bullying" yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung di Pondok Pesantren Nurul Iman, Cibaduyut.

Para santri yang turut pada "Deklarasi Bandung Menuju Zero Bullying" berasal dari sejumlah pesantren di Kota Bandung.

Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan tambahan kepada tenaga pendidik di pesantren sebagai langkah pencegahan bullying.

“Kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah atau pesantren membutuhkan perhatian yang lebih besar, mencakup pencegahan, edukasi, dan peningkatan layanan bagi anak korban kekerasan,” tutur Uum.

Uum berharap, para santri berani melaporkan tindakan bullying yang mereka alami atau saksikan.

“Semua pihak baik pemerintah, pengasuh pesantren, maupun santri memiliki peran penting dalam mencegah dan menangani bullying,” tambahnya.


Perlu diketahui, data UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Bandung menunjukkan adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap anak dalam beberapa tahun terakhir. Dari 49 kasus di tahun 2020 menjadi 293 kasus pada tahun 2023. Peningkatan ini menegaskan perlunya upaya lebih lanjut untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asep Saeful Gufron memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Deklarasi Bandung Zero Bullying.

Menurutnya, deklarasi ini merupakan momentum untuk menciptakan perubahan nyata menuju lingkungan pendidikan yang bebas dari bullying.

“Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, Bandung dapat menjadi kota yang ramah anak. Mari kita jaga dan ingatkan satu sama lain dalam kebaikan demi menciptakan lingkungan yang damai dan nyaman bagi semua,” ujar Asep.

Deklarasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan peran aktif semua pihak dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi generasi mendatang.

Hadir pula pemateri dalam kegiatan tersebut adalah H. Abdurahim, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Prof. Dr. Mubiar Agustin (Universitas Pendidikan Indonesia), dan Anjar Yusdinar (DP3AKB Jawa Barat). (Red./Anton)

Posting Komentar

0 Komentar