AZYNEWS- Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Prabowo-Gibran resmi menjadi orang nomor 1 dan 2 di Indonesia periode 2024-2029.
Pengucapan sumpah berlangsung saat Sidang Paripurna MPR RI di gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024). Sidang sudah dimulai pukul 10.00 WIB dan dipimpin oleh Ketua MPR Ahmad Muzani.
Prabowo mengucapkan sumpah terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh Gibran. Sidang ini diikuti oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres ke-13 RI Ma’ruf Amin, dan dihadiri juga tokoh-tokoh penting dari dalam dan luar negeri, termasuk pemimpin negara-negara ASEAN.
Prabowo berdiri dari kursinya dan mengucapkan sumpah. Jokowi yang berada di samping Prabowo juga ikut berdiri dan menyaksikan prosesi ini. Anggota MPR yang hadir juga turut berdiri menyaksikan proses bersejarah ini.
Acara akan dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan oleh presiden, wakil presiden dan pimpinan MPR. Kemudian berita acara pelantikan diserahkan oleh pimpinan MPR.
Acara dilanjutkan dengan pertukaran tempat duduk presiden dari Jokowi ke Prabowo, diikuti pertukaran tempat duduk Ma’ruf Amin dengan Gibran Rakabuming.
Prabowo dan Gibran menggantikan posisi Jokowi dan Ma’ruf Amin yang telah menjabat pada periode 2019-2024. Prabowo resmi menjabat Presiden ke-8 RI dan Gibran sebagai Wapres ke-14 RI.
Setelah ini, Prabowo akan memberikan pidato pertamanya sebagai Presiden ke-8 RI dalam sidang.
Dalam pidato perdananya, Prabowo menekankan visi Indonesia menjadi negara yang mandiri, terutama dalam sektor pangan dan energi. Ia optimis dalam waktu 4-5 tahun, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia.
Prabowo juga menyoroti pentingnya kemandirian energi di tengah ketegangan global, terutama untuk mengantisipasi krisis yang mungkin terjadi. Menurutnya, Indonesia harus siap dengan kemungkinan terburuk dan memastikan swasembada energi.
“Kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain akan memikirkan kepentingan mereka sendiri, jadi kita harus mampu berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dari korupsi. Dia berjanji untuk memberantas korupsi melalui perbaikan sistem, penegakan hukum yang tegas, dan digitalisasi.
“Insya Allah, kita akan mengurangi korupsi secara signifikan. Namun, ini harus dilakukan dengan contoh dari atas,” tegasnya.
Menurut Prabowo, semua pejabat harus memimpin dengan memberi teladan, karena kepemimpinan yang bersih dimulai dari pucuk pimpinan.
Prabowo juga mengakui tantangan yang dihadapi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri. Dia menekankan bahwa banyak masalah berasal dari ketidakmampuan dalam mengelola kekayaan negara.
“Kita harus berani mengakui banyak tantangan dan kesulitan yang berasal dari diri kita sendiri. Kadang kita tidak piawai dalam mengurus kekayaan kita, dan ini harus kita perbaiki,” ujarnya.
Prabowo juga mengingatkan bahwa banyak rakyat Indonesia yang belum menikmati kemerdekaan sepenuhnya, hidup di bawah garis kemiskinan, dan mengalami kesulitan ekonomi.
Dia pun dengan tegas menyatakan bahwa pemimpin tidak bekerja untuk diri sendiri atau kerabat, melainkan untuk rakyat.
“Bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka, bebas dari ketakutan, kemiskinan, kelaparan, kebodohan, dan penindasan,” ujarnya.
Setelah acara pelantikan, Prabowo dan Gibran melakukan iring-iringan dari Gedung Parlemen menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, sambil menyapa warga yang hadir sepanjang jalan. (Red./Benny)
0 Komentar