ticker

6/recent/Ticker-posts

Tekan Angka Kematian Ibu dan Stunting, Kemenkes RI Luncurkan Program MMS untuk Ibu Hamil di Kota Bandung

 


BANDUNG, AZYNEWS- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia resmi meluncurkan program nasional Multiple Micronutrient Supplement (MMS) untuk ibu hamil di Kota Bandung.

Program MMS bertujuan untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dengan mencegah anemia, serta menurunkan risiko kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan stunting.

MMS merupakan suplemen multivitamin yang mengandung lebih banyak zat gizi mikro dibandingkan tablet tambah darah (TTD) konvensional.

Suplemen ini mencakup 13 zat gizi, seperti zat besi, asam folat, vitamin, dan mineral, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Pemberian MMS diharapkan mampu mengurangi prevalensi anemia pada ibu hamil yang masih cukup tinggi, yakni 27 persen.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, mengonsumsi MMS selama 180 hari atau 6 bulan masa kehamilan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

"Kalau kita ingin anak kita sehat dan pintar, minum MMS selama kehamilan insya Allah bisa mencapainya," ujarnya.

Ia menyoroti masalah gizi sebagai tantangan utama, termasuk anemia dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil, yang berdampak langsung pada kesehatan bayi dan anak.

Sementara itu, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi menjelaskan, penelitian sejak 2008 menunjukkan bahwa MMS dapat menurunkan kematian bayi hingga 18 persen dan BBLR hingga 14 persen.

MMS kini diakui sebagai bagian dari daftar obat esensial WHO sejak 2021. Tahun ini program tersebut akan diterapkan di 15 provinsi dan 209 kabupaten di Indonesia, terutama di daerah dengan angka stunting dan BBLR tinggi, termasuk Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara yang turut hadir pada acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya Kota Bandung sebagai lokasi peluncuran program nasional ini.

Ia menyebut kehadiran MMS sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, sebagai bagian dari upaya mengatasi stunting.

"Selain pemberian MMS, kami juga mengadakan pelatihan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan balita dengan gizi kurang," ujarnya.

Menurutnya, peluncuran program MMS ini akan membawa dampak signifikan bagi peningkatan taraf kesehatan di Kota Bandung.

"Kami berkomitmen menjadikan program ini sebagai momentum memperkuat strategi kesehatan ibu dan anak agar semakin efektif dan efisien, demi mempersiapkan generasi yang lebih sehat untuk Indonesia Emas 2024," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan ibu dan anak.

"MMS adalah tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi tetap harus diimbangi dengan pola makan bergizi. Kami berharap program ini membawa perubahan signifikan terhadap kualitas kesehatan di Jawa Barat," katanya. (Red./Jevika)

Posting Komentar

0 Komentar