BANDUNG, AZYNEWS- Penyebab banjir di Sungai Cidurian yang mengakibatkan 20 makam di kawasan TMP Cikutra ambles terungkap. Selain derasnya debit air, banjir juga diakibatkan banyaknya sampah yang menumpuk.
"Kemarin itu (debit air) mencapai 150 meter kubik, itu luar biasa, artinya kapasitas sungai tidak mampu (menampung). Kalau di Bandung itu rata-rata di atas 40 meter kubik," ujar Kepala BBWS Citarum Mochammad Dian Al Ma'ruf, Jumat (29/11/2024).Dian mengungkapkan, dari hasil identifikasi yang dilakukan petugas BBWS, di sepanjang aliran Sungai Cidurian terdapat berbagai macam sampah yang menyumbat seperti kayu, akar bambu dan lainnya.
"Setelah saya identifikasi, ada beberapa utilitas yang melintang di penampang basah. Ada pipa-pipa air, ada kabel dan sebagainya. Itulah utilitas yang kemudian menyebabkan tempat tersangkutnya sampah," ujarnya.
Banjir yang terjadi di Sungai Cidurian pada Rabu (27/11) membuat kirmir jebol dan hancur. Karenanya, Dian menyebut BBWS akan segera memperbaiki dan meninggikan kirmir agar air tidak lagi meluap ke area pemakaman meski debit air tinggi.
"Setelah saya identifikasi, ada beberapa utilitas yang melintang di penampang basah. Ada pipa-pipa air, ada kabel dan sebagainya. Itulah utilitas yang kemudian menyebabkan tempat tersangkutnya sampah," ujarnya.
Banjir yang terjadi di Sungai Cidurian pada Rabu (27/11) membuat kirmir jebol dan hancur. Karenanya, Dian menyebut BBWS akan segera memperbaiki dan meninggikan kirmir agar air tidak lagi meluap ke area pemakaman meski debit air tinggi.
"Jadi penanganannya kita harus menginventarisir dulu penyebabnya apa, dampaknya apa, kan begitu ya. Kalau curah hujan sudah pasti bawaan alam. Kemudian kenapa sampai ada banjir melimpah, tadi itu sampah dan yang lainnya," ujarnya.
Terpisah, Pj Wali Kota Bandung A Koswara menuturkan, Pemkot Bandung bergerak cepat menangani dampak banjir Sungai Cidurian yang menyebabkan kirmir jebol di pemakaman Cikutra. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Pemkot Bandung merelokasi 20 makam.
"Longsor yang terjadi sebelumnya berdampak pada 20 makam. Sebanyak 19 jenazah telah selesai direlokasi. Relokasi makam menjadi prioritas utama pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, kirmir yang jebol memiliki panjang 34 meter di bagian timur dan 21 meter di bagian barat. Saat ini, perbaikan sedang berlangsung dengan pemasangan crukcuk sebagai langkah awal sebelum dilanjutkan ke tahap pengerjaan selanjutnya.
"Dengan perbaikan ini, kami berharap area TPU Cikutra dapat kembali aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki makam di sini," tutup Koswara. (Red./Raysha)
Menurutnya, kirmir yang jebol memiliki panjang 34 meter di bagian timur dan 21 meter di bagian barat. Saat ini, perbaikan sedang berlangsung dengan pemasangan crukcuk sebagai langkah awal sebelum dilanjutkan ke tahap pengerjaan selanjutnya.
"Dengan perbaikan ini, kami berharap area TPU Cikutra dapat kembali aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki makam di sini," tutup Koswara. (Red./Raysha)
0 Komentar