BANDUNG, AZYNEWS- Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara bertekad menambah Rukun Warga (RW) menjadi Kawasan Bersih Sampah (KBS) sebagai langkah strategis dalam mengelola sampah di sumbernya.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Evaluasi Satgas Sampah di Grandia Hotel, Resto & Bakery.
“Program KBS akan terus dilanjutkan pada 2025, meskipun dari 75 RW yang diusulkan baru 13 RW yang baru ditetapkan, penambahannya masih sedikit. Namun, ini sangat signifikan dalam menyelesaikan sampah di sumbernya,” ujarnya.
Saat ini, Program RW KBS juga terus berkembang, dengan jumlah RW KBS meningkat dari 283 menjadi lebih dari 400 RW.
Ia menambahkan, anggaran 2025 akan memasukkan program KBS sebagai indikator utama keberhasilan pengelolaan sampah, selain ritase pengangkutan.
“Pengurangan sampah di beberapa wilayah, seperti Cibeunying, sudah bagus, tapi wilayah lain masih fluktuatif. Ini perlu akselerasi,” tegasnya.
Terkait pengolahan sampah, Koswara menargetkan pengiriman RDF (Refuse-Derived Fuel) pertama ke Indocement pada minggu kedua Januari 2025.
“Beberapa TPST sudah menghasilkan RDF, dan pengirimannya harus berjalan kontinu. Kita cek kesiapan tiap lokasi,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi kinerja Satgas Pengelolaan Sampah di Kota Bandung yang telah bekerja maksimal dan berharap ada evaluasi perbaikan untuk kinerja tahun 2025 mendatang
“Evaluasi dari 2,5 bulan terakhir akan menjadi dasar perbaikan di tahun 2025. Saya ucapkan terima kasih atas pencapaian target, terutama penambahan KBS di beberapa RW,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH Bandung, Dudi Prayudi, menyampaikan, dari 75 RW yang diusulkan sebagai RW KBS, baru 13 RW yang lolos verifikasi.
Ia memaparkan data ritase pengangkutan sampah selama Desember 2024. Rata-rata pengangkutan ke TPA Sarimukti mencapai 134 rit per hari, sementara ke TPA Pasir Bajing 22 rit per hari. Meski ada kenaikan volume sampah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), ritase pengangkutan belum maksimal.
“Beberapa TPS seperti Nyengseret, Tegalega, dan Batununggal sudah beroperasi dengan kapasitas olah hingga 2,5 rit per hari. Namun, penanganan sampah di sumber dan pengolahan masih memerlukan peningkatan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Asisten Administrasi Umum, Tono Rusdiantono Hendroyono menambahkan bahwa fokus penanganan saat ini adalah mengendalikan TPS liar dan menyelesaikan permasalahan sampah selama libur panjang Nataru.
“Kami berharap masyarakat dapat bersama menjaga Kota Bandung tetap nyaman dan bersih selama Nataru,” ujarnya. (Red./Anton)
0 Komentar