BANDUNG, AZYNEWS- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan komitmennya dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung dan menyeruakan hak setara bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV).
Hal tersebut digaungkan Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2024 mengusung tema besar “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa” di Bandung Creative Hub.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung mengatakan, pesan kuat ini kembali disuarakan sebagai pengingat untuk mengakhiri stigma, diskriminasi, dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV/AIDS terutama di Kota Bandung.
Pada kesempatan itu, iamenyampaikan apresiasi kepada Community Organizer (CO), kewilayahan, dan KPA atas kontribusi mereka.
Ia menegaskan, pentingnya merangkul ODHA agar tidak termarjinalkan, serta mendorong mereka yang belum menjalani pengobatan untuk segera berobat.
“ODHIV harus dirangkul dan tidak boleh ada diskriminasi. Kami juga mengajak kecamatan untuk memetakan dan mengedukasi masyarakat agar penderita HIV/AIDS bersedia terbuka dan menjalani pengobatan,” ujar Asep.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung, kasus HIV/AIDS sejak 1991 hingga September 2024 mencapai 12.170 kasus. Walaupun banyak kasus berasal dari luar Kota Bandung, Asep memastikan pelayanan kesehatan tetap diberikan tanpa diskriminasi.
“Mari bersama-sama memperjuangkan hak setara bagi ODHIV, meningkatkan edukasi, serta memberikan dukungan agar mereka merasa diterima di masyarakat. Bersama, kita bisa mengakhiri AIDS,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Bandung, Momon Ahmad Imron Sutisna, mengatakan, pemerintah bersama seluruh stakeholder berkomitmen mencapai target Three Zero pada 2030 yakni tidak ada infeksi HIV baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma terhadap ODHIV.
Sebagai informasi, peringatan HAS 2024 di Kota Bandung dipenuhi berbagai kegiatan edukatif dan kolaboratif, diantaranya:
- Pelatihan kader remaja di 30 SMP dan 30 MTs.
- Kampanye pencegahan HIV/AIDS oleh universitas dan institusi kesehatan.
- Seminar internasional hybrid oleh RSHS.
- Pembagian informasi tentang infeksi menular seksual (IMS) di Kiara Artha Park.
- Pemasangan spanduk HAS di 30 kecamatan, 151 kelurahan, dan 80 puskesmas.
Pada puncak acara, para peserta disuguhi penayangan video sosial eksperimen dari Inti Muda Jawa Barat dan nonton bareng dan bedah film “Stigma” produksi LSM Pita Merah.
Lalu ada penyerahan penghargaan kepada enam CO berprestasi, yaitu Eti Wulandari (Sukajadi), Muhammad Alif Ridwan (Bojongloa Kaler), Enceng Imron (Cinambo), Arif Nurdiansyah (Cibeunying Kaler), Firman Afandi (Cibiru), dan Dewi Ardhi (Coblong). (Red./Waskito)
0 Komentar